Did I Do My Best?

Hari ini emosi dan interaksi sosial yang saya rasakan intens sekali. Pada pukul 08.00-09.00 saya menjalani wawancara tahap akhir suatu beasiswa (saya harus bersiap dari satu jam sebelumnya). Selanjutnya pada pukul 10.00 saya diminta menjadi chairperson pada kegiatan simulasi sidang/konferensi internasional. Saya sedang menjalani pelatihan di Bandung, jauh dari rumah, jauh dari Arina. I cried as I typed that sentence. 

Pertanyaan "apakah saya sudah melakukan yang terbaik?" kembali menghantui pikiran. Perasaan khawatir tersebut sangat intens sampai-sampai saya sempat menangis beberapa kali. Selepas wawancara tadi saya tidak sempat melepaskan emosi karena harus segera bersiap menjadi chairperson. Bahannya pun baru saya baca dan siapkan saat itu juga, jadi betul-betul tidak ada waktu untuk memproses perasaan paska wawancara. 

Baru setelah makan siang dan sesi pelatihan dimulai kembali, saya tidak bisa menahan perasaan. Setelah izin sejenak untuk ke kamar mandi, saya menangis sedikit. Kenapa sedikit? Karena tahu gak sih perasaan ingin menangis tapi tidak ingin mata sembab? Mengganggu sekali pokoknya, mau nangis saja mikirin bentuk muka yang pasti berantakan setelahnya. 

Interaksi sosial berlanjut semakin intens karena di sore hari juga ada simulasi public speaking. After that I still have to engage in a social settings. I went out with Mba Wulan, Pak Arief, and Ragil to a nearby cafe. It was fun though, but I still realize that deep down I wanna cry so bad. 

At the afternoon, before going to that cafe, my mentor called me, asking how the interview was going. He emphasized again that I'm a super transparent person. 

Actually it felt good when he told me that I'm a really smart person. But...... He said I'm too transparent, people could read me easily. I told him how anxious I was after the interview. Up until now, I'm really afraid of the result although I tried not to focus on it. 

It's already 00.45 and I'm crying while typing this post and listening to "Waking Up Together With You" by Arditho Pramono.  I thought about what could I do better on that interview? What if I failed again? Did I give my best effort on this?

I'm sleepy I think I'm typing something that's not relevant. 


Aston Pasteur

3 Oktober 2024


CONVERSATION

0 comments:

Posting Komentar

Back
to top