ULASAN BUKU: DETEKTIF CONAN VOL. 93


Saya mungkin bukan fans garis keras Detektif Conan, tetapi nyaris selalu membeli komiknya begitu volume baru dirilis. Hingga saat ini Detektif Conan sudah sampai pada Volume 93. Membaca Detektif Conan volume baru selalu saya awali dengan membaca kasus terakhir di volume sebelumnya untuk merefresh kembali kasus yang terpotong di akhir komik. Beberapa kali saya sengaja tidak membaca kasus terakhir di komik yang saya tahu akan bersambung (karena enggan membaca sepotong kasus yang detailnya akan terlupakan pada jeda antar komik).

Detektif Conan Vol. 93 terdiri dari 4 (empat) kasus yang terbagi dalam 11 (sebelas) file.
File 1-2 merupakan kelanjutan dari volume 92, tentang pembunuhan di Cafe Poirot.

File 3-5 tentang penculikan Eri Kisaki.
File 6-8 tentang tenda terbakar.
File 9-11 (bersambung) tentang pembunuhan di turnamen Kendo.

Di volume 93 ini wali kelas Conan yang baru (Bu Rumi Wakasa) kembali muncul dalam satu kasus penuh, bersama dengan Komisaris Kuroda. Saya kurang yakin apakah Komisaris Kuroda ini pernah muncul sebelumnya (?). Saya merasa Bu Wakasa dan Komisaris Kuroda saling menjaga jarak dan curiga satu sama lain. Gerak-gerik keduanya sama-sama mencurigakan, saya sendiri masih clueless tentang identitas asli mereka.

Selain Bu Wakasa dan Komisaris Kuroda, ada tokoh baru lagi yang bernama Nona Momiji. Nona Momiji ini memiliki kemampuan analisis yang sama baiknya dengan Heiji, dan entah kenapa yakin sekali suatu saat akan menjadi istri Heiji. Nona Momiji ini tidak pernah turun tangan langsung, dia selalu memberikan perintah melalui telepon kepada pelayannya (Muga Iori). Di volume ini Nona Momiji dan pelayannya muncul 2 kali di 2 kasus yang berbeda. Sungguh mencurigakan.
Bagi fans Heiji Hattori dan Kazuha, volume 93 ini pasti menyenangkan karena menyuguhkan beberapa scene mereka yang menggemaskan, cenderung menyebalkan malah. Karena, hhh, pokoknya gemas lah. "Kapan sih Hattori akan menyatakan perasaannya!"

Favorit saya di volume ini adalah kasus penculikan Eri Kisaki. Kenapa ya, mungkin karena Eri Kisaki jarang muncul jadi terkesan seperti hal yang baru. Selain itu, volume 93 menyenangkan karena tidak hanya berisi kasus-kasus monoton yang tidak berhubungan dengan puzzle utama. Ada tambahan tokoh-tokoh, ada elaborasi sedikit mengenai Bu Wakasa. 
Meskipun tidak menunggu-nunggu volume baru rilis, tidak menggebu-gebu langsung membaca (biasanya saya mempersilakan Dena membaca duluan), saya masih bertahan mengikuti Detektif Conan. Semakin lama tokohnya memang semakin banyak, dan seringkali saya bergumam sendiri ketika membaca: "Tokoh ini pernah muncul belum sih?"

Pada akhirnya saya membaca Detektif Conan tanpa ekspektasi, dan ini jauh lebih menyenangkan karena tidak ada tuntutan yang ingin segera terpenuhi. Mengetahui siapa bu Wakasa, misalnya.
Apakah kamu masih mengikuti Detektif Conan juga?

CONVERSATION

0 comments:

Posting Komentar

Back
to top